Berbelanja merupakan naluri alamiah setiap manusia. Meski begitu kita mesti tahu perbedaan antara gila belanja dengan cerdas belanja. Seorang gila belanja adalah seseorang yang telah kehilangan kendali dalam hidupnya. Umumnya seorang gila belanja berteman akrab dengan kartu kredit atau cicilan kredit untuk mendukung hobinya. Sedangkan cerdas belanja masih mampu berpikir rasional sebelum memutuskan berbelanja.
Dengan melihat berbagai gaya belanja dibawah ini, apakah Anda termasuk Shopaholic atau Smart-shopper?
.
Gaya Yo-Yo
Seperti memainkan yo-yo, pola belanja orang tipe ini bisa sangat hemat di suatu saat, dan sangat boros di saat lainnya. Apakah ada jaminan penghematan dan pengeluaran yang dibuat seimbang?
.
Gaya Anak Raja
Adalah Tipe orang yang lebih memikirkan kenyamanan dan service daripada harus melakukannya sendiri. Pembayaran lebih akan diperlukan untuk mendapatkan pelayanan kelas satu.
.
Gaya Impulsif
Belanja adalah salah satu terapi terpenting untuk emosi Si Impulsif. Bila hati sedang kesal, belanja dapat mengembalikan moodnya. Dorongan belanja sering terjadi tanpa sadar, dan tak jarang muncul penyesalan dengan pembelian yang tidak dibutuhkan.
.
Gaya Jinjing
Inilah Ahli belanja sejati. Setiap ada acara diskon besar, pameran, ataupun promo toko, si Ahli pasti hadir. Baginya, penghematan dari diskon adalah hal penting, namun tidak menyadari bahwa barang yang dibeli sering tidak terpakai. Jika demikian, tidak ada penghematan dalam arti yang sesungguhnya, bukan?
.
Gaya Status
Bagi orang ini, status soial adalah hal penting. Ia rela mengeluarkan uang hingga puluhan juta rupiah demi memperoleh tas bermerek atau jam merek terkenal. Pengakuan status dari masyarakat lebih penting daripada harga dan fungsi. Apabila kemampuan finansial memang mendukung, tidak ada salahnya memiliki gaya ini. Namun jika tidak, akan lain ceritanya.
.
.
.
.
.
Sumber: Prita H, Ghozie. (2020). Cantik, Gaya, dan Tetap Kaya, 81-89