Utang ada yang Baik ada yang Buruk

Sebelum membahas apa itu Utang Baik dan Utang yang Buruk, mari kita simak beberapa pertanyaan ‘Mengapa Saya Berutang?’ di bawah ini.

  1. Saya tidak tahu dengan tepat jumlah utang-utang Saya saat ini (Ya/Tidak)
  2. Barang yang saya beli dengan utang merupakan barang yang tidak dapat digunakan untuk jangka waktu lebih dari 5 tahun dan tidak dapat dijual kembali dengan harga yang cukup bagus (Ya/Tidak)
  3. Saya berutang karena cicilannya memberi bunga spesial 0% selama beberapa bulan (Ya/Tidak)
  4. Saya berutang karena menarik uang tunai dari kartu kredit Saya (Ya/Tidak)
  5. Saya berutang karena tidak punya uang, tetapi ingin punya investasi seperti kebanyakan teman-teman di kantor Saya (Ya/Tidak)
  6. Saya berutang karena harus membeli beras, bahan makanan, dan keperluan rutin lainnya (Ya/Tidak)
  7. Saya selalu membayar cicilan utang sesuai persyaratan minimum yang diminta oleh kreditur (Ya/Tidak)
  8. Saya berutang untuk membayar utang lain yang sudah jatuh tempo (Ya/Tidak)

Jika Anda menjawab YA untuk kebanyakan pertanyaan di atas, maka sebagian besar utang Anda adalah utang jelek atau bahkan super jahat. Anda seringkali membuat utang untuk mendanai kebutuhan hidup. Artinya, standar hidup Anda sekarang sudah diluar batas kemampuan, sehingga Anda terpaksa berutang agar dapat hidup dengan status sosial yang lebih tinggi

Jika Anda menjawab TIDAK untuk kebanyakan pertanyaan di atas, maka sebagian besar utang Anda adalah utang baik. Utang yang Anda miliki saat ini mungkin adalah utang kredit rumah. Jika pun utang kredit mobil, Anda gunakan untuk membuat produktivitas Anda meningkat. Anda tahu persis kemampuan Anda sebelum membeli barang tersebut.

 

Utang Baik

Bila semua orang bisa punya pilihan untuk bayar tunai, tentu ini yang akan di pilih. Namun ada kalanya Anda harus berutang untuk mempercepat terbentuknya nilai kekayaan. Jadi, utang baik akan membantu Anda memiliki barang yang nilainya akan terus meningkat. Contoh utang baik adalah kredit pemilikan rumah dan kredit modal usaha.

Contoh Utang Produktif :

  • Membeli unit Apartment untuk disewakan dengan bantuan Kredit Pemilikan Apartment. Potensi keuntungan diperoleh dengan menggunakan penghasilan dari sewa apartment untuk membayar cicilan pinjaman
  • Menambah modal usaha dengan bantuan Kredit Usaha Kecil. Potensi keuntungan diperoleh dengan kemampuan ekspansi usaha karena modal di perbesar.

Meskipun demikian, tidak disarankan untuk langsung serta merta berutang untuk investasi. Tidak semua orang bisa berutang untuk investasi. Anda harus paham bila potensi keuntungan dapat berlipat ganda, maka potensi kerugian pun sama halnya.

Jadi, bila kinerja aset investasi ternyata lebih buruk dari bunga utang, maka Anda akan rugi karena keuntungan semuanya digunakan untuk bayar bunga ditambah masih harus subsidi dari kocek sendiri. Apalagi jika kinerja negatif, maka kerugian dapat berlipat ganda karena masih harus bayar pokok utang.

Maka sebelum berutang untuk investasi…

  1. Anda tidak boleh punya utang lain yang telah mengikat 30% dari penghasilan bulanan. Anda pun perlu memiliki sumber penghasilan rutin yang dapat menutupi paling tidak 80% dari pokok utang untuk investasi. Selain itu, Anda pun harus punya komitmen tinggi untuk menjalankan program investasi.
  2. Anda memahami beberapa break-even return (titik impas) yang dibutuhkan. Artinya, berapa sebetulnya nilai return yang diperlukan agar margin lending dapat menguntungkan untuk Anda. Setiap individu akan memiliki nilai break-even return yang berbeda. Seorang penasihat investasi berpengalaman dan bersertifikat dapat membantu Anda untuk menghitungnya.
  3. Jangan sekali-kali Anda mencoba berutang untuk investasi bila Anda seorang investor pemula. Perhatikan profil resiko dan tetap berinvestasi sesuai tujuan investasi. Bisa jadi bukan untung yang diperoleh hanya karena terbawa mimpi oleh kisah sukses investor kawakan.

 

Utang Jelek

Utang jelek adalah utang yang dibuat untuk membeli barang yang nilainya bisa menurun. Kebalikan dari utang baik, pembelian barang dengan utang ini tidak memiliki nilai investasi. Artinya, jumlah total cicilan utang (nilai pokok maupun bunganya) akan lebih besar dari nilai saat Anda menjual balik barang tersebut.

Kita harus tahu betul kemampuan finansial diri sendiri sebelum mulai berutang. Jangan pernah malas untuk membuat riset penawaran kredit untuk metode pembayaran, tingkat suku bunga, dan kemungkinan penalti yang paling kompetitif.

Pikirkanlah dengan matang keuntungan membeli barang yang nilainya bisa menurun. Selalu negosiasikan harga beli barang dengan sang penjual. Selalu pastikan Anda mendapatkan penawaran yang terbaik.

Jika ada dana lebih, sebaiknya prioritaskan untuk melunasi utang jelek terlebih dahulu. Percayalah, Anda akan lebih baik melunasinya daripada menggunakan uang untuk hal lain.

 

 

 

 

 

Sumber: Prita H, Ghozie. (2020). Cantik, Gaya, dan Tetap Kaya, 67-64

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *