Biasanya, penyebab yang membuat kontraktor rugi adalah hal yang sangat diwaspadai oleh semua Kontraktor Senior yang berkecimpung di dunia proyek konstruksi. Tidak seperti pada pekerjaan pada umumnya, menjadi Kontraktor Pelaksana artinya siap memilih antara 2 hal, yaitu rugi atau untung banyak. Kerugian yang akan dialami oleh Kontraktor berbeda-beda untuk setiap proyek yang dikerjakan. Jika tidak berhati-hati, kisaran kerugiannya pun tak main-main. Mari pelajari apa saja penyebab yang membuat Kontraktor merugi:
1 KURANG BERPENGALAMAN
Pengalaman adalah hal yang sangat penting agar Kontraktor mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Seperti menjalin hubungan dengan jaringan kerja yang terdiri dari Manajer Proyek, Manajer Lokasi, Pelaksana Lapangan, Logistik, dan Pemborong Pekerjaan.
Salah satu contohnya, Kontraktor yang kurang ahli dalam hal manajemen logistik akan mengalami kerugian dari adanya permainan harga material, nota palsu, atau pengambilan material tanpa sepengetahuan Kontraktor untuk keperluan orang yang kurang bertanggung jawab.
Untuk menghindari kerugian ini, setidaknya Kontraktor harus:
- Memilih orang yang tepat & dapat dipercaya serta berpengalaman dalam mengelola logistik
- Selalu menjalin komunikasi dengan pihak Distributor Material untuk mengecek material yang masuk
- Membuat catatan tersendiri untuk setiap material yang terpakai
- Memprediksi jangka waktu pemesanan material dari Pihak Distributor Material agar tidak terjadi keterlambatan pasokan material di lapangan
2 TIDAK MEMILIKI STRATEGI KERJA
Strategi kerja pada umumnya membuat pekerjaan lebih teratur & membantu mencapai target penyelesaian proyek. Jika Kontraktor tidak memiliki strategi kerja, maka proyek yang dikerjakan akan amburadul dan akan dicap sebagai proyek abal-abal.
Ciri-ciri Kontraktor tidak memiliki strategi Kerja adalah : lamban, tugas yang diberikan kepada bawahan tidak sesuai dengan jabatannya, mengabaikan pekerjaan yang memiliki prioritas lebih penting, & tidak ahli dalam mengelola uang kas.
Untuk menghindarinya maka Kontraktor harus:
- Mengerjakan proyek lebih awal sejak dokumen telah disahkan & dapat direalisasikan
- Merekrut bawahan dan memberikan tugas yang sesuai dengan jabatannya
- Mengerjakan pekerjaan yang memiliki bobot lebih besar terlebih dahulu
- Mempelajari dan memahami bagaimana seharusnya uang kas berfungsi dengan baik selama proyek berlangsung
3 SALAH DALAM MELAKUKAN PENAWARAN
Sebelum proyek dikerjakan, Kontraktor memiliki format tersendiri dalam memperhitungkan anggaran yang akan terpakai, dimana perhitungan yang dihasilkan akan menjadi Dokumen Penawaran untuk memenangkan proyek yang sedang di lelang.
Terkadang, demi memenangkan lelang, Kontraktor rela memasang penawaran yang sangat rendah & tidak masuk logika terhadap volume pekerjaan. Permasalahan yang sering dihadapi akibat salah dalam melakukan penawaran adalah:
- Beresiko tinggi terhadap lemahnya keuangan perusahaan
- Kesulitan dalam pengadaan material
- Akan terjadi adendum kontrak mengenai pertimbangan perubahan harga satuan & volume pekerjaan
- Harus mencari sumber dana lain ketika terjadi ketidak-seimbangan antara uang kas & anggaran yang telah dipakai
- Akan terjadi pembengkakan anggaran
4 MENGERJAKAN PEKERJAAN YANG TIDAK DIPERHITUNGKAN
Walaupun sudah menerima titah pekerjaan yang akan dilakukan, masih ada saja pihak Kontraktor yang tidak jeli & teliti dalam memahami gambar kerja dan Rencana Anggaran Biaya yang diberikan oleh pihak Perencana.
Ketika Kontraktor memerintahkan bawahannya mengerjakan pekerjaan yang tidak diperhitungkan, artinya Kontraktor siap tidak dibayar oleh Pemilik Proyek DAN Kontraktor tidak dapat menuntut karena kelalaian tersebut.
Demikianlah beberapa penyebab yang harus diwaspadai oleh para Kontraktor. Dapatkan harga Distributor Besi terbaik di kota Samarinda di Toko Besi Sentausa Jl. Ahmad Yani II No.12 RT.34, Sungai Pinang, Samarinda.
Info harga dan stok hubungi (wa) 0812 1717 3157